Jumat, 22 Juli 2011

Rencana Pembelajaran IPA SMK N 3 Banjarmasin Kelas III


PROGRAM TAHUNAN


Satuan Pendidikan       : SMK NEGERI 3 BANJARMASIN          
Kelas                          : XII
Mata Pelajaran : IPA    
Tahun Ajaran               : 2011 - 2012


Smt

Standar Kompetensi.

Materi Pokok/Kompetensi Dasar

Alokasi Waktu

Ket


1
1. Memahami komponen ekosistem serta peranan manusia dalam menjaga keseimbangan lingkungan dan Amdal
3.1 Mengidentifikasi komponen ekosistem


32 JP







Jumlah Semester 1
32 JP


2

3.2 Menjelaskan konsep keseimbangan lingkungan
3.3 Mendeskripsikan Amdal

16 JP

16 JP




Jumlah Semester 2

32 JP



Jumlah Total
64 JP


                                                                                                                             Banjarmasin, 15 Juli 2011

                                                                                                     Mengetahui
   Kepala Sekolah                                                                       Guru Mata Pelajaran




Drs. Johnny Manurung, MM                                       Hj. Masriah, S. Pd
Pembina
NIP. 19581015 198603 1 010                                            NIP. 19750226 200012 2001




























PROGRAM SEMESTER


Mata Pelajaran    :     IPA
Kelas/Semester  :     XII/1
Tahun Ajaran      :     2011 – 2010


No.
Materi Pokok/Kompetensi Dasar
Jml
Jam
Bulan
Ket.
Juli
Agustus
September
Oktober
November
Desember

1
2
3
4
1
2
3
4
5
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
5
1
2
3
4




1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29




34
1

.
Memahami komponen ekosistem serta peranan manusia dalam menjaga keseimbangan lingkungan dan Amdal.
3.1Mengidentifikasi komponen ekosistem.



x
x


x


x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
Ulangan Umum Sem 1













2
2


2


2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2









Jumlah
32










Keterangan:


Kegiatan awal masuk sekolah

Kegiatan Bulan Suci Ramadhan dan Idul Fitri

Ulangan Umum Semester 1

Remidial Akhir Semester 1

Libur Akhir semester 1


                                                                                                                             Banjarmasin, 15 Juli 2011

                                                                                                     Mengetahui
   Kepala Sekolah                                                                       Guru Mata Pelajaran




Drs. Johnny Manurung, MM                                       Hj. Masriah, S. Pd
Pembina
NIP. 19581015 198603 1 010                                            NIP. 19750226 200012 2001























RINCIAN MINGGU EFEKTIF


Satuan Pendidikan        :  SMK NEGERI 3 BANJARMASIN
Kelas/Semester             :  XII/1
Mata Pelajaran              :  IPA      
Tahun Ajaran                 :  2011 - 2010
                                                                                           
I.      Jumlah minggu dalam semester 1
No.
Bulan
Jumlah Minggu
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Juli
Agustus
September
Oktober
November
Desember
4
5
4
4
5
4

Total
26

II.     Jumlah minggu tidak efektif dalam semester 1
No.
Kegiatan
Jumlah Minggu
1.
2.
3.
4.
5.
Kegiatan Awal Semester
Libur bersama bulan Ramadan dan sesudah hari raya Idul Fitri
Ulangan umum semester 1
Remidial Semester 1
Libur semester 1
2
4
1
2
1

Total
10

III.    Jumlah minggu efektif dalam semester 1

Jumlah minggu efektif = Jumlah minggu dalam semester 1 – jumlah minggu tidak efektif dalam semester 1
    = 26 minggu – 10 minggu
    = 16 minggu efektif




                                                                                                                             Banjarmasin, 15 Juli 2011

                                                                                                     Mengetahui
   Kepala Sekolah                                                                       Guru Mata Pelajaran




Drs. Johnny Manurung, MM                                       Hj. Masriah, S. Pd
Pembina
NIP. 19581015 198603 1 010                                            NIP. 19750226 200012 2001





















PENGEMBANGAN SILABUS


Satuan Pendidikan   :  SMK NEGERI 3 BANJARMASIN
Mata Pelajaran         :  IPA
Standar Kompetensi :  Mengidentifikasi komponen ekosistem
Kelas/Semester        :  XII/1
Tahun Ajaran            : 2011 - 2010


Kompetensi Dasar/Materi Pokok
Materi Pelajaran
Strategi Pembelajaran
Alokasi
Waktu
Sumber Bahan
Metode
Pengalaman Belajar
1.1  Mendeskripsikan komponen ekosistem
1.2  Menjelaskan interaksi komponen ekosistem
1.3  Menjelaskan rantai makanan dan jaring-jaring makanan
1.4  Menyebutkan bentuk interaksi antarkomponen  biotik
1.5  Menyebutkan peran komponen biotik dan abiotik

1.  Ekosistem
Hubungan antara makhluk hidup dengan lingkungannya disebut dengan ekosistem. Ekosistem merupakan suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik antara makhluk hidup dan lingkungannya. Dengan kata lain, ekosistem didefinisikan sebagai interaksi antara makhluk hidup dengan lingkungannya atau merupakan suatu komunitas yang berinteraksi dengan lingkungan tak hidupnya.
Satuan terkecil makhluk hidup yang menyusun ekosistem adalah individu. Contoh individu adalah seekor kambing, seekor semut, seekor belalang, dan lain-lain. Individu-individu yang sejenis akan berkelompok membentuk suatu populasi. Beberapa populasi akan bergabung membentuk komunitas. Komunitas yang berinteraksi dengan lingkungan abiotik akan membentuk ekosistem.
Berdasarkan terjadinya ekosistem dibedakan menjadi ekosistem alami dan ekosistem buatan. Ekosistem alami adalah ekosistem yang terjadi dengan sendirinya oleh alam, tanpa campur tangan manusia. Sedangkan, ekosistem buatan adalah  ekosistem yang dibuat oleh manusia dengan tujuan tertentu. Contoh suatu ekosistem alami adalah hutan. Hutan dibedakan antara lain berdasarkan iklim yang melingkupi dan jenis tumbuhan yang mendominasi. Salah satu contohnya adalah hutan hujan tropis. Contoh ekosistem buatan adalah akuarium, dibuat dengan tujuan untuk estetika; waduk yang dibuat dengan tujuan untuk menampung air dan irigasi, dan sebagainya.
Pada suatu ekosistem, dapat diduga interaksi yang terjadi antara faktor biotik dan abiotik berdasarkan komponen penyusunnya. Sebagai contoh, pada suatu ekosistem hutan terdapat beberapa populasi yang menghuni hutan, yaitu populasi rumput, burung, serangga, kupu-kupu, katak, dan ular. Selain organisme hidup, sudah tentu terdapat faktor abiotik yang menyusun hutan, antara lain adalah udara, air, cahaya matahari, dan tanah. Interaksi yang terjadi antara lain serangga makan rumput, ular memangsa katak, burung memangsa serangga, dan masih banyak interkasi yang terjadi antarmakhluk hidup. Selain interaksi yang terjadi antarmakhluk hidup, makhluk hidup berinteraksi dengan komponen abiotik, misal semua makhluk hidup mengambil oksigen untuk bernapas. Dalam kondisi yang ekstrem, misal kekeringan, antarmakhluk hidup akan terjadi persaingan memperebutkan air. Interaksi yang terjadi berguna untuk menjaga kelangsungan suatu ekosistem.
Contoh ekosistem akuatik adalah kolam, ekosistem ini terdiri dari beberapa satuan dasar, yaitu:
a.  Senyawa-senyawa abiotik
Adalah senyawa-senyawa penyusun ekosistem, seperti air, karbon dioksida, oksigen, kalsium, dan nitrogen.
b.  Organisme-organisme produsen
Dalam suatu kolam terdapat dua produsen utama, yaitu
-      tumbuhan berakar dan tumbuhan terapung yang berukuran besar
-      tumbuhan terapung kecil, terdiri dari ganggang dan fitoplankton (phyto=tumbuhan , plankton=terapung)
Organisme-organisme produsen ini tersebar di badan kolam yang tertembus cahaya, karena sifatnya yang fotosintetik. Pada ekosistem perairan fitoplankton adalah produsen utama dalam ekosistem, walaupun dalam jumlah kecil kehadirannya tidak teramati. Dalam jumlah besar, kehadirannya teramati dari warna air kolam, yaitu hijau.
c.  Organisme-organisme kunsumen
Terdiri dari zooplankton, bentos, larva serangga, dan ikan. Zooplankton dan bentos (hewan yang melekat di dasar kolam) adalah konsumen , yaitu langsung memakan produsen (fitoplankton). Konsumen sekunder adalah serangga pemangsa dan ikan. Ikan karnivora memakan konsumen pertama atau konsumen kedua, sehingga dapat menjadikannya konsumen tersier.
d.  Organisme-organisme saprofitik
Organisme-organisme pengurai ini terdiri dari bakteri air, cendawan, dan flagelata. Mereka banyak berada di lapisan antara lumpur dan air di dasar kolam dimana terkumpul binatang-binatang dan organisme mati. Beberapa bakteri dan cendawan bersifat patogen karena menyebabkan penyakin pada organisme-organisme. Tetapi, sebagian besar bakteri hanya menyerang setelah organisme tersebut mati. Pada temperatur yang menguntungkan, proses pembusukan berlangsung sangat cepat, organisme mati segera terurai dan hasilnya akan dilepas dan digunakan kembali oleh produsen.
Kolam dibagi dalam dua lapisan, yaitu daerah “penghasil” yang berada di atas dan daerah “pembusukan bahan makanan” yang berada di bawah.
Secara garis besar, ekosistem dibedakan menjadi ekosistem daratan (terestrial) dan ekosistem perairan (akuatik). Contoh ekosistem daratan adalah ekosistem hutan, contoh ekosistem akuatik adalah ekosistem rawa dan ekosistem laut. Ekosistem perairan dibedakan menjadi 2, yaitu perairan mengalir (lotik) dan perairan tergenang  (lentik). Contoh ekosistem perairan lotik adalah ekosistem sungai dan contoh ekosistem perairan lentik adalah ekosistem danau.
Ukuran ekosistem beragam dari yang kecil sampai yang besar. Contoh suatu ekosistem adalah hutan, kolam, danau, bahkan kultur laboratorium pun dapat disebut sebagai ekosistem (mikroekosistem).
Selama komponen-komponen pokok ada dan bekerja bersama untuk mencapai semacam kemapanan, bahkan seandainya untuk waktu yang sangat singkat, kesatuannya dapat dianggap sebagai suatu ekosistem. Seluruh ekosistem di dunia dengan lapisan atmosfer yang mengelilinginya disebut dengan biosfer.
Ekosistem tidak bersifat statis tetapi bersifat dinamis atau lentur, artinya ekosistem selalu mengalami perubahan. Perubahan yang terjadi pada ekosistem dapat terjadi karena faktor alam dan faktor manusia. Faktor alam misalnya banjir dan badai. Sebenarnya, faktor manusia hanyalah salah satu spesies yang mempengaruhi ekosistem. Tetapi, manusia membawa pengaruh yang sangat besar pada ekosistem. Kegiatan manusia yang mempengaruhi ekosistem, diantaranya adalah
-      Penebangan pohon
-      Pertanian
-      Kegiatan lain-lain
Ekosistem mempunyai beberapa karakteristik mendasar. Karakteristik tersebut adalah sebagai berikut.
a.  Ekosistem mempunyai struktur hidup dan tak hidup
b.  Dalam ekosistem terdapat dua proses, yaitu daur kimia dan aliran energi
c.  Pada suatu waktu ekosistem mengalami perubahan dan akan berkembang melalui proses yang disebut suksesi.




2.  Komponen-komponen ekosistem
a.  Komponen biotik
Komponen biotik penyusun ekosistem yang terdiri dari manusia, hewan, tumbuhan, dan organisme mikroskopis. Komponen biotik atau makhluk hidup memiliki ciri dapat berkembang biak.
Komponen biotik suatu ekosistem biasanya terdiri atas:
1)  Organisme autotrofik (memberi makan sendiri)
2)  Organisme heterotrofik (memakan yang lainnya)
Organisme heterotrofik adalah organisme yang berperan sebagai konsumen. Organisme heterotrofik terdiri atas 2 kelompok organisme, yaitu:
a)  Fagotrof
b)  Saprotrof
b.  Komponen abiotik
Komponen abiotik penyusun ekosistem adalah komponen tak hidup. Komponen abiotik yang utama meliputi suhu, cahaya, air, angin, serta batu dan tanah.

               

1.  Interaksi komponen-komponen ekosistem
b.  Pengaruh lingkungan abiotik pada organisme
Untuk mendapatkan energi dan materi demi kelangsungan
hidupnya, makhluk hidup bergantung pada komponen abiotik.
Organisme produsen memerlukan energi cahaya, oksigen,
karbon dioksida, air, dan garam-garam yang semuanya merupakan
komponen lingkungan abiotik.
Dari produsen (organisme autotrof) materi dan energi diteruskan kepada organisme hetrotrof, mulai dari konsumen tingkat I dan seterusnya hingga sampai ke organisme pengurai yang pada akhirnya, materi dan energi akan kembali lagi ke lingkungan abiotik. Hal ini menunjukkan antara makhluk hidup dan lingkungan abiotiknya merupakan suatu sistem. Materi dan energi yang berasal dari lingkungan abiotik akan kembali ke lingkungan abiotik lagi. Pada ekosistem daratan, khususnya dalam komunitas tanah terdapat berbagai makhluk hidup yang memperoleh makanan dari tumbuhan mati dan bangkai hewan. Makhluk hidup tersebut antara lain burung bangkai, cacing, bakteri, dan jamur. Di dalam tanah terdapat berbagai macam bakteri dan jamur yang sangat berperan dalam pendauran hara anorganik dalam alam. Dalam proses penguraian bahan dari tumbuhan dan hewan yang mati, bakteri dan jamur dibantu oleh enzim. Apabila organisme-reganisme ini tidak ada maka dapat dibayangkan, yang terjadi adalah penumpukan bahan organik selama bertahun-tahun yang menyebabkan bahan mineral terperangkap sehingga bahan mineral penting dalam tanah akan habis. Akibat selanjutnya adalah tumbuhan tidak mampu memperoleh mineral yang dibutuhkan dan tidak mampu menghasilkan protoplasma baru lagi. Hal ini secara otomatis akan berpengaruh pada makhluk hidup yang lain.
     Dari proses penguraian, organisme pengurai memperoleh makanan dan mengembalikan unsur-unsur penting dalam tanah dan air yang akan diserap oleh tumbuhan. Dengan demikian, kegiatan organisme pengurai ini mengakhiri suatu rantai makanan dan menyiapkan keadaan untuk dimulainya rantai yang lain.
Di daerah tropika, suhu dan kelembaban yang tinggi mempercepat kegiatan organisme pengurai dalam menghancurkan bahan organik sehingga bahan tersebut tidak banyak tertumpuk. Perpindahan materi dan energi dalam ekosistem dijelaskan dalam gambar berikut
c.  Pengaruh organisme pada lingkungan abiotik
d.  Saling mempengaruhi antara organisme dan faktor abiotik.
b.  Rantai makanan dan jaring-jaring makanan
    Dalam suatu ekosistem, rantai-rantai makanan saling bertalian membentuk jaring-jaring makanan.
Tanah banyak dihuni oleh mikroorganisme. Dalam tanah juga trdapat jaring-jaring makanan yang kompleks. Berikut adalah contoh jaring-jaring makanan yang ada di tanah
2.  Bentuk interaksi komponen biotik
a.  Neutralisme
Populasi dalam ekosistem tidak terpengaruh dalam asosiasi dengan yang lain.
b.  Persaingan yang saling menghalang-halangi.
Suatu interaksi dalam suatu ekosistem, dimana antarpopulasi aktif
saling menghalang-halangi.
c.  Persaingan penggunaan sumber daya
Dalam suatu ekosistem, tiap populasi mempunyai pengaruh merugikan pada populasi lain dalam perjuangannya memperoleh sumber yang persediannya dalam kekurangan.
d.  Amensalisme
Keadaan dimana satu populasi di ekosistem dihalang-halangi,
sedangkan populasi lainnya tidak terpengaruh.
e.  Pemangsaan
Yaitu hubungan antar organisme dimana hewan memakan hewan lain. Hewan yang memakan hewan lain disebut sebagai pemangsa/predator (merupakan hewan pemakan daging/karnivora), sedangkan hewan yang dimakan disebut sebagai mangsa. Seekor predator memangsa hewan lain setelah menangkap atau membunuhnya.
f.   Mutualisme
Simbiosis mutualisme adalah suatu hubungan yang erat antara 2 jenis makhluk hidup dimana masing-masing individu menerima manfaat dari pasangannya. Contoh hubungan ini adalah kehidupan bersama antara bakteri penambat Nitrogen (Rhizobium) dengan tumbuhan Leguminoceae.
g.  Parasitisme
Yaitu hubungan antar organisme dimana organisme yang berperan sebagai parasit mendapat manfaat sedangkan inangnya mendapat kerugian. Parasit dapat bersifat di dalam (endoparasit) atau di luar (ektoparasit). Makhluk hidup ada yang bersifat parasit sejati, yaitu makhluk hidup yang sepenuhnya bergantung pada inangnya, sedangkan yang tidak bergantung sepenuhnya disebut dengan semiparasit.
Contoh hubungan semiparasit adalah hubungan antara benalu dengan pohon inangnya, baik pohon liar maupun tanaman budidaya, seperti coklat. Kebanyakan tumbuhan yang bersifat setengah parasit mempunyai akar yang tidak normal, tetapi beberapa Loranthaceae, seperti Phthirusa dan Dendropemon mempunyai akar yang mampu menembus tubuh inangnya (haustorium). Organisme parasit sejati disebut juga parasit sempurna atau parasit mutlak.
h.  Komensalisme
Yaitu hubungan antarorganisme dimana organisme satu mendapat manfaat sedangkan organisme lain tidak mendapat manfaat, tetapi juga tidak dirugikan. Contoh hubungan ini adalah antar ikan remora dengan ikan hiu. Ikan remora mendapat manfaat yaitu perlindungan dan sisa makanan, sedangkan ikan hiu tidak mendapatkan keuntungan dan kerugian.
i.   Protokooperasi
Hubungan antarorganisme ini adalah hubungan dimana organisme satu memperoleh keuntungan dengan adanya asosiasi itu, tetapi hubungan itu tidak merupakan suatu keharusan. Sebagai contoh hubungan kerbau dengan burung bangau
3.  Peran komponen biotik dan abiotik dalam kehidupan.
Komponen biotik mempunyai peran masing-masing dalam kehidupan. Tumbuhan sebagai produsen, berperan menyediakan energi bagi organisme lain lewat kemampuannya berfotosintesis, mengubah komponen anorganik yaitu karbon dioksida dan air dengan energi dari cahaya matahari menjadi komponen organik yaitu karbohidrat. Peran umum hewan sebagai organisme heterotrofik, berperan sebagai konsumen yang memperoleh energi dari organisme lain. Organisme ini menempati berbagai tingkatan trofik dalam rantai makanan.
Peran yang penting juga dimainkan oleh mikroba, yaitu jamur dan bakteri yang menguraikan bahan organik dari makhluk hidup yang telah mati menjadi komponen anorganik yang akan digunakan kembali oleh tumbuhan dan menjamin kelangsungan siklus kehidupan
-  Ceramah
-  Tanya jawab
-  Diskusi
-   Penugasan
Memahami segala sesuatu tentang ekosistem.

10 x pertemuan
-  Buku paket IPA XI
-  Buku-buku lain yang relevan

                                                                                                                                   
                                                                                                                             Banjarmasin, 15 Juli 2011

                                                                                                     Mengetahui
   Kepala Sekolah                                                                       Guru Mata Pelajaran




Drs. Johnny Manurung, MM                                       Hj. Masriah, S. Pd
Pembina
NIP. 19581015 198603 1 010                                            NIP. 19750226 200012 2001

PENGEMBANGAN SISTEM PENILAIAN

 

Satuan Pendidikan        :  SMK NEGERI 3 BANJARMASIN
Mata Pelajaran              :  IPA
Materi Pokok                :  Ekosistem
Standar Kompetensi      :  Ekosistem
Kelas/Semester             :  XII/1
Tahun Ajaran                 :  2011 - 2010

Kompetensi Dasar
Materi  Pelajaran
Teknik Penilaian
Ranah Penilaian
Ket.
Jenis Tagihan
Bentuk Tagihan
Instrumen
K
P
A

1.  Mengidentifikasi jenis limbah
1.   Ekosistem
Hubungan antara makhluk hidup dengan lingkungannya disebut dengan ekosistem. Ekosistem merupakan suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik antara makhluk hidup dan lingkungannya. Dengan kata lain, ekosistem didefinisikan sebagai interaksi antara makhluk hidup dengan lingkungannya atau merupakan suatu komunitas yang berinteraksi dengan lingkungan tak hidupnya.
Satuan terkecil makhluk hidup yang menyusun ekosistem adalah individu. Contoh individu adalah seekor kambing, seekor semut, seekor belalang, dan lain-lain. Individu-individu yang sejenis akan berkelompok membentuk suatu populasi. Beberapa populasi akan bergabung membentuk komunitas. Komunitas yang berinteraksi dengan lingkungan abiotik akan membentuk ekosistem.
Berdasarkan terjadinya ekosistem dibedakan menjadi ekosistem alami dan ekosistem buatan. Ekosistem alami adalah ekosistem yang terjadi dengan sendirinya oleh alam, tanpa campur tangan manusia. Sedangkan, ekosistem buatan adalah  ekosistem yang dibuat oleh manusia dengan tujuan tertentu. Contoh suatu ekosistem alami adalah hutan. Hutan dibedakan antara lain berdasarkan iklim yang melingkupi dan jenis tumbuhan yang mendominasi. Salah satu contohnya adalah hutan hujan tropis. Contoh ekosistem buatan adalah akuarium, dibuat dengan tujuan untuk estetika; waduk yang dibuat dengan tujuan untuk menampung air dan irigasi, dan sebagainya.
Pada suatu ekosistem, dapat diduga interaksi yang terjadi antara faktor biotik dan abiotik berdasarkan komponen penyusunnya. Sebagai contoh, pada suatu ekosistem hutan terdapat beberapa populasi yang menghuni hutan, yaitu populasi rumput, burung, serangga, kupu-kupu, katak, dan ular. Selain organisme hidup, sudah tentu terdapat faktor abiotik yang menyusun hutan, antara lain adalah udara, air, cahaya matahari, dan tanah. Interaksi yang terjadi antara lain serangga makan rumput, ular memangsa katak, burung memangsa serangga, dan masih banyak interkasi yang terjadi antarmakhluk hidup. Selain interaksi yang terjadi antarmakhluk hidup, makhluk hidup berinteraksi dengan komponen abiotik, misal semua makhluk hidup mengambil oksigen untuk bernapas. Dalam kondisi yang ekstrem, misal kekeringan, antarmakhluk hidup akan terjadi persaingan memperebutkan air. Interaksi yang terjadi berguna untuk menjaga kelangsungan suatu ekosistem.
Contoh ekosistem akuatik adalah kolam, ekosistem ini terdiri dari beberapa satuan dasar, yaitu:
a. Senyawa-senyawa abiotik
Adalah senyawa-senyawa penyusun ekosistem, seperti air, karbon dioksida, oksigen, kalsium, dan nitrogen.
b. Organisme-organisme produsen
Dalam suatu kolam terdapat dua produsen utama, yaitu
-       tumbuhan berakar dan tumbuhan terapung yang berukuran besar
-       tumbuhan terapung kecil, terdiri dari ganggang dan fitoplankton (phyto=tumbuhan , plankton=terapung)
Organisme-organisme produsen ini tersebar di badan kolam yang tertembus cahaya, karena sifatnya yang fotosintetik. Pada ekosistem perairan fitoplankton adalah produsen utama dalam ekosistem, walaupun dalam jumlah kecil kehadirannya tidak teramati. Dalam jumlah besar, kehadirannya teramati dari warna air kolam, yaitu hijau.
Organisme-organisme kunsumen
Terdiri dari zooplankton, bentos, larva serangga, dan ikan. Zooplankton dan bentos (hewan yang melekat di dasar kolam) adalah konsumen , yaitu langsung memakan produsen (fitoplankton). Konsumen sekunder adalah serangga pemangsa dan ikan. Ikan karnivora memakan konsumen pertama atau konsumen kedua, sehingga dapat menjadikannya konsumen tersier.
Organisme-organisme saprofitik
Organisme-organisme pengurai ini terdiri dari bakteri air, cendawan, dan flagelata. Mereka banyak berada di lapisan antara lumpur dan air di dasar kolam dimana terkumpul binatang-binatang dan organisme mati. Beberapa bakteri dan cendawan bersifat patogen karena menyebabkan penyakin pada organisme-organisme. Tetapi, sebagian besar bakteri hanya menyerang setelah organisme tersebut mati. Pada temperatur yang menguntungkan, proses pembusukan berlangsung sangat cepat, organisme mati segera terurai dan hasilnya akan dilepas dan digunakan kembali oleh produsen.
Kolam dibagi dalam dua lapisan, yaitu daerah “penghasil” yang berada di atas dan daerah “pembusukan bahan makanan” yang berada di bawah.
Secara garis besar, ekosistem dibedakan menjadi ekosistem daratan (terestrial) dan ekosistem perairan (akuatik). Contoh ekosistem daratan adalah ekosistem hutan, contoh ekosistem akuatik adalah ekosistem rawa dan ekosistem laut. Ekosistem perairan dibedakan menjadi 2, yaitu perairan mengalir (lotik) dan perairan tergenang  (lentik). Contoh ekosistem perairan lotik adalah ekosistem sungai dan contoh ekosistem perairan lentik adalah ekosistem danau.
Ukuran ekosistem beragam dari yang kecil sampai yang besar. Contoh suatu ekosistem adalah hutan, kolam, danau, bahkan kultur laboratorium pun dapat disebut sebagai ekosistem (mikroekosistem).
Selama komponen-komponen pokok ada dan bekerja bersama untuk mencapai semacam kemapanan, bahkan seandainya untuk waktu yang sangat singkat, kesatuannya dapat dianggap sebagai suatu ekosistem. Seluruh ekosistem di dunia dengan lapisan atmosfer yang mengelilinginya disebut dengan biosfer.
Ekosistem tidak bersifat statis tetapi bersifat dinamis atau lentur, artinya ekosistem selalu mengalami perubahan. Perubahan yang terjadi pada ekosistem dapat terjadi karena faktor alam dan faktor manusia. Faktor alam misalnya banjir dan badai. Sebenarnya, faktor manusia hanyalah salah satu spesies yang mempengaruhi ekosistem. Tetapi, manusia membawa pengaruh yang sangat besar pada ekosistem. Kegiatan manusia yang mempengaruhi ekosistem, diantaranya adalah
-       Penebangan pohon
-       Pertanian
-       Kegiatan lain-lain
Ekosistem mempunyai beberapa karakteristik mendasar. Karakteristik tersebut adalah sebagai berikut.
a. Ekosistem mempunyai struktur hidup dan tak hidup
b. Dalam ekosistem terdapat dua proses, yaitu daur kimia dan aliran energi
c. Pada suatu waktu ekosistem mengalami perubahan dan akan berkembang melalui proses yang disebut suksesi.

2.   Komponen-komponen ekosistem

a.   Komponen biotik
Komponen biotik penyusun ekosistem yang terdiri dari manusia, hewan, tumbuhan, dan organisme mikroskopis. Komponen biotik atau makhluk hidup memiliki ciri dapat berkembang biak.
Komponen biotik suatu ekosistem biasanya terdiri atas:
1) Organisme autotrofik (memberi makan sendiri)
2) Organisme heterotrofik (memakan yang lainnya)
Organisme heterotrofik adalah organisme yang berperan sebagai konsumen. Organisme heterotrofik terdiri atas 2 kelompok organisme, yaitu: Fagotrof dan Saprotrof
b.   Komponen abiotik
Komponen abiotik penyusun ekosistem adalah komponen tak hidup. Komponen abiotik yang utama meliputi suhu, cahaya, air, angin, serta batu dan tanah.
                       
1.   Interaksi komponen-komponen ekosistem
a. Pengaruh lingkungan abiotik pada organisme
Untuk mendapatkan energi dan materi demi kelangsungan
hidupnya, makhluk hidup bergantung pada komponen abiotik.
Organisme produsen memerlukan energi cahaya, oksigen,
karbon dioksida, air, dan garam-garam yang semuanya merupakan
komponen lingkungan abiotik.
Dari produsen (organisme autotrof) materi dan energi diteruskan kepada organisme hetrotrof, mulai dari konsumen tingkat I dan seterusnya hingga sampai ke organisme pengurai yang pada akhirnya, materi dan energi akan kembali lagi ke lingkungan abiotik. Hal ini menunjukkan antara makhluk hidup dan lingkungan abiotiknya merupakan suatu sistem. Materi dan energi yang berasal dari lingkungan abiotik akan kembali ke lingkungan abiotik lagi. Pada ekosistem daratan, khususnya dalam komunitas tanah terdapat berbagai makhluk hidup yang memperoleh makanan dari tumbuhan mati dan bangkai hewan. Makhluk hidup tersebut antara lain burung bangkai, cacing, bakteri, dan jamur. Di dalam tanah terdapat berbagai macam bakteri dan jamur yang sangat berperan dalam pendauran hara anorganik dalam alam. Dalam proses penguraian bahan dari tumbuhan dan hewan yang mati, bakteri dan jamur dibantu oleh enzim. Apabila organisme-reganisme ini tidak ada maka dapat dibayangkan, yang terjadi adalah penumpukan bahan organik selama bertahun-tahun yang menyebabkan bahan mineral terperangkap sehingga bahan mineral penting dalam tanah akan habis. Akibat selanjutnya adalah tumbuhan tidak mampu memperoleh mineral yang dibutuhkan dan tidak mampu menghasilkan protoplasma baru lagi. Hal ini secara otomatis akan berpengaruh pada makhluk hidup yang lain.
      Dari proses penguraian, organisme pengurai memperoleh makanan dan mengembalikan unsur-unsur penting dalam tanah dan air yang akan diserap oleh tumbuhan. Dengan demikian, kegiatan organisme pengurai ini mengakhiri suatu rantai makanan dan menyiapkan keadaan untuk dimulainya rantai yang lain.
Di daerah tropika, suhu dan kelembaban yang tinggi mempercepat kegiatan organisme pengurai dalam menghancurkan bahan organik sehingga bahan tersebut tidak banyak tertumpuk. Perpindahan materi dan energi dalam ekosistem dijelaskan dalam gambar berikut
a. Pengaruh organisme pada lingkungan abiotik
b. Saling mempengaruhi antara organisme dan faktor abiotik.
c. Rantai makanan dan jaring-jaring makanan
      Dalam suatu ekosistem, rantai-rantai makanan saling bertalian membentuk jaring-jaring makanan. Tanah banyak dihuni oleh mikroorganisme. Dalam tanah juga trdapat jaring-jaring makanan yang kompleks. Berikut adalah contoh jaring-jaring makanan yang ada di tanah
4.   Bentuk interaksi komponen biotik
a.   Neutralisme
Populasi dalam ekosistem tidak terpengaruh dalam asosiasi dengan yang lain.
b.   Persaingan yang saling menghalang-halangi.
Suatu interaksi dalam suatu ekosistem, dimana antarpopulasi aktif saling menghalang-halangi.
c.   Persaingan penggunaan sumber daya
Dalam suatu ekosistem, tiap populasi mempunyai pengaruh merugikan pada populasi lain dalam perjuangannya memperoleh sumber yang persediannya dalam kekurangan.
d.   Amensalisme
Keadaan dimana satu populasi di ekosistem dihalang-halangi,
sedangkan populasi lainnya tidak terpengaruh.
e.   Pemangsaan
Yaitu hubungan antar organisme dimana hewan memakan hewan lain. Hewan yang memakan hewan lain disebut sebagai pemangsa/predator (merupakan hewan pemakan daging/karnivora), sedangkan hewan yang dimakan disebut sebagai mangsa. Seekor predator memangsa hewan lain setelah menangkap atau membunuhnya.
f.    Mutualisme
Simbiosis mutualisme adalah suatu hubungan yang erat antara 2 jenis makhluk hidup dimana masing-masing individu menerima manfaat dari pasangannya. Contoh hubungan ini adalah kehidupan bersama antara bakteri penambat Nitrogen (Rhizobium) dengan tumbuhan Leguminoceae.
g.   Parasitisme
Yaitu hubungan antar organisme dimana organisme yang berperan sebagai parasit mendapat manfaat sedangkan inangnya mendapat kerugian. Parasit dapat bersifat di dalam (endoparasit) atau di luar (ektoparasit). Makhluk hidup ada yang bersifat parasit sejati, yaitu makhluk hidup yang sepenuhnya bergantung pada inangnya, sedangkan yang tidak bergantung sepenuhnya disebut dengan semiparasit.
Contoh hubungan semiparasit adalah hubungan antara benalu dengan pohon inangnya, baik pohon liar maupun tanaman budidaya, seperti coklat. Kebanyakan tumbuhan yang bersifat setengah parasit mempunyai akar yang tidak normal, tetapi beberapa Loranthaceae, seperti Phthirusa dan Dendropemon mempunyai akar yang mampu menembus tubuh inangnya (haustorium). Organisme parasit sejati disebut juga parasit sempurna atau parasit mutlak.
h.   Komensalisme
Yaitu hubungan antarorganisme dimana organisme satu mendapat manfaat sedangkan organisme lain tidak mendapat manfaat, tetapi juga tidak dirugikan. Contoh hubungan ini adalah antar ikan remora dengan ikan hiu. Ikan remora mendapat manfaat yaitu perlindungan dan sisa makanan, sedangkan ikan hiu tidak mendapatkan keuntungan dan kerugian.
i.    Protokooperasi
Hubungan antarorganisme ini adalah hubungan dimana organisme satu memperoleh keuntungan dengan adanya asosiasi itu, tetapi hubungan itu tidak merupakan suatu keharusan. Sebagai contoh hubungan kerbau dengan burung bangau
5.   Peran komponen biotik dan abiotik dalam kehidupan.
Komponen biotik mempunyai peran masing-masing dalam kehidupan. Tumbuhan sebagai produsen, berperan menyediakan energi bagi organisme lain lewat kemampuannya berfotosintesis, mengubah komponen anorganik yaitu karbon dioksida dan air dengan energi dari cahaya matahari menjadi komponen organik yaitu karbohidrat. Peran umum hewan sebagai organisme heterotrofik, berperan sebagai konsumen yang memperoleh energi dari organisme lain. Organisme ini menempati berbagai tingkatan trofik dalam rantai makanan.
Peran yang penting juga dimainkan oleh mikroba, yaitu jamur dan bakteri yang menguraikan bahan organik dari makhluk hidup yang telah mati menjadi komponen anorganik yang akan digunakan kembali oleh tumbuhan dan menjamin kelangsungan siklus kehidupan
Kuis
-   Pilihan ganda
-   Uraian
1.  Ekosistem adalah interaksi makhluk hidup dengan … .
a. lingkungan
b. komponen biotic
c. organisme lain
d. lingkungan abiotik
e. komunitasnya

2.  Apakah yang dimaksud homeostatis ekosistem?

Ö  v
















   









      v



                                                                                             
                                                                                                                            

                                                                                              Banjarmasin, 15 Juli 2011

                                                                                                     Mengetahui
   Kepala Sekolah                                                                       Guru Mata Pelajaran




Drs. Johnny Manurung, MM                                       Hj. Masriah, S. Pd
Pembina
NIP. 19581015 198603 1 010                                            NIP. 19750226 200012 2001

















RENCANA PROGRAM PEMBELAJARAN


Satuan Pendidikan        :  SMK NEGERI 3 BANJARMASIN
Mata Pelajaran              :  IPA
Kelas/Semester             :  XII/1
Materi Pokok                :  Ekosistem
Metode                         :  Ceramah, diskusi, tanya jawab, penugasan
Kegiatan Belajar Ke       :  1

I.    Standar Kompetensi         :
Memahami komponen ekosistem serta peranan manusia dalam menjaga keseimbangan lingkungan dan Amdal.

II.   Kompetensi Dasar :
Mengidentifikasi komponen ekosistem.

III.  Indikator:
1. Mendeskripsikan komponen ekosistem
2. Menjelaskan interaksi komponen ekosistem
3. Menjelaskan rantai makanan dan jaring-jaring makanan
4.  Menyebutkan bentuk interaksi antarkomponen  biotik
5.  Menyebutkan peran komponen biotik dan abiotik


IV.  Materi Pembelajaran            :          

1.     Ekosistem
Hubungan antara makhluk hidup dengan lingkungannya disebut dengan ekosistem. Ekosistem merupakan suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik antara makhluk hidup dan lingkungannya. Dengan kata lain, ekosistem didefinisikan sebagai interaksi antara makhluk hidup dengan lingkungannya atau merupakan suatu komunitas yang berinteraksi dengan lingkungan tak hidupnya.
Satuan terkecil makhluk hidup yang menyusun ekosistem adalah individu. Contoh individu adalah seekor kambing, seekor semut, seekor belalang, dan lain-lain. Individu-individu yang sejenis akan berkelompok membentuk suatu populasi. Beberapa populasi akan bergabung membentuk komunitas. Komunitas yang berinteraksi dengan lingkungan abiotik akan membentuk ekosistem.
Berdasarkan terjadinya ekosistem dibedakan menjadi ekosistem alami dan ekosistem buatan. Ekosistem alami adalah ekosistem yang terjadi dengan sendirinya oleh alam, tanpa campur tangan manusia. Sedangkan, ekosistem buatan adalah  ekosistem yang dibuat oleh manusia dengan tujuan tertentu. Contoh suatu ekosistem alami adalah hutan. Hutan dibedakan antara lain berdasarkan iklim yang melingkupi dan jenis tumbuhan yang mendominasi. Salah satu contohnya adalah hutan hujan tropis. Contoh ekosistem buatan adalah akuarium, dibuat dengan tujuan untuk estetika; waduk yang dibuat dengan tujuan untuk menampung air dan irigasi, dan sebagainya.
Pada suatu ekosistem, dapat diduga interaksi yang terjadi antara faktor biotik dan abiotik berdasarkan komponen penyusunnya. Sebagai contoh, pada suatu ekosistem hutan terdapat beberapa populasi yang menghuni hutan, yaitu populasi rumput, burung, serangga, kupu-kupu, katak, dan ular. Selain organisme hidup, sudah tentu terdapat faktor abiotik yang menyusun hutan, antara lain adalah udara, air, cahaya matahari, dan tanah. Interaksi yang terjadi antara lain serangga makan rumput, ular memangsa katak, burung memangsa serangga, dan masih banyak interkasi yang terjadi antarmakhluk hidup. Selain interaksi yang terjadi antarmakhluk hidup, makhluk hidup berinteraksi dengan komponen abiotik, misal semua makhluk hidup mengambil oksigen untuk bernapas. Dalam kondisi yang ekstrem, misal kekeringan, antarmakhluk hidup akan terjadi persaingan memperebutkan air. Interaksi yang terjadi berguna untuk menjaga kelangsungan suatu ekosistem.
Contoh ekosistem akuatik adalah kolam, ekosistem ini terdiri dari beberapa satuan dasar, yaitu:
a. Senyawa-senyawa abiotik
Adalah senyawa-senyawa penyusun ekosistem, seperti air, karbon dioksida, oksigen, kalsium, dan nitrogen.
b.Organisme-organisme produsen
Dalam suatu kolam terdapat dua produsen utama, yaitu
-    tumbuhan berakar dan tumbuhan terapung yang berukuran besar
-    tumbuhan terapung kecil, terdiri dari ganggang dan fitoplankton (phyto=tumbuhan , plankton=terapung)
Organisme-organisme produsen ini tersebar di badan kolam yang tertembus cahaya, karena sifatnya yang fotosintetik. Pada ekosistem perairan fitoplankton adalah produsen utama dalam ekosistem, walaupun dalam jumlah kecil kehadirannya tidak teramati. Dalam jumlah besar, kehadirannya teramati dari warna air kolam, yaitu hijau.
c. Organisme-organisme kunsumen
Terdiri dari zooplankton, bentos, larva serangga, dan ikan. Zooplankton dan bentos (hewan yang melekat di dasar kolam) adalah konsumen , yaitu langsung memakan produsen (fitoplankton). Konsumen sekunder adalah serangga pemangsa dan ikan. Ikan karnivora memakan konsumen pertama atau konsumen kedua, sehingga dapat menjadikannya konsumen tersier.
d.Organisme-organisme saprofitik
Organisme-organisme pengurai ini terdiri dari bakteri air, cendawan, dan flagelata. Mereka banyak berada di lapisan antara lumpur dan air di dasar kolam dimana terkumpul binatang-binatang dan organisme mati. Beberapa bakteri dan cendawan bersifat patogen karena menyebabkan penyakin pada organisme-organisme. Tetapi, sebagian besar bakteri hanya menyerang setelah organisme tersebut mati. Pada temperatur yang menguntungkan, proses pembusukan berlangsung sangat cepat, organisme mati segera terurai dan hasilnya akan dilepas dan digunakan kembali oleh produsen.
Kolam dibagi dalam dua lapisan, yaitu daerah “penghasil” yang berada di atas dan daerah “pembusukan bahan makanan” yang berada di bawah.


Secara garis besar, ekosistem dibedakan menjadi ekosistem daratan (terestrial) dan ekosistem perairan (akuatik). Contoh ekosistem daratan adalah ekosistem hutan, contoh ekosistem akuatik adalah ekosistem rawa dan ekosistem laut. Ekosistem perairan dibedakan menjadi 2, yaitu perairan mengalir (lotik) dan perairan tergenang  (lentik). Contoh ekosistem perairan lotik adalah ekosistem sungai dan contoh ekosistem perairan lentik adalah ekosistem danau.
Ukuran ekosistem beragam dari yang kecil sampai yang besar. Contoh suatu ekosistem adalah hutan, kolam, danau, bahkan kultur laboratorium pun dapat disebut sebagai ekosistem (mikroekosistem).

Selama komponen-komponen pokok ada dan bekerja bersama untuk mencapai semacam kemapanan, bahkan seandainya untuk waktu yang sangat singkat, kesatuannya dapat dianggap sebagai suatu ekosistem. Seluruh ekosistem di dunia dengan lapisan atmosfer yang mengelilinginya disebut dengan biosfer.

Ekosistem tidak bersifat statis tetapi bersifat dinamis atau lentur, artinya ekosistem selalu mengalami perubahan. Perubahan yang terjadi pada ekosistem dapat terjadi karena faktor alam dan faktor manusia. Faktor alam misalnya banjir dan badai. Sebenarnya, faktor manusia hanyalah salah satu spesies yang mempengaruhi ekosistem. Tetapi, manusia membawa pengaruh yang sangat besar pada ekosistem. Kegiatan manusia yang mempengaruhi ekosistem, diantaranya adalah
-          Penebangan pohon
-          Pertanian
-          Kegiatan lain-lain
Ekosistem mempunyai beberapa karakteristik mendasar. Karakteristik tersebut adalah sebagai berikut.
a.     Ekosistem mempunyai struktur hidup dan tak hidup
b.    Dalam ekosistem terdapat dua proses, yaitu daur kimia dan aliran energi
c.     Pada suatu waktu ekosistem mengalami perubahan dan akan berkembang melalui proses yang disebut suksesi.



  1. Komponen-komponen ekosistem

a.     Komponen biotik
Komponen biotik penyusun ekosistem yang terdiri dari manusia, hewan, tumbuhan, dan organisme mikroskopis. Komponen biotik atau makhluk hidup memiliki ciri dapat berkembang biak.
Komponen biotik suatu ekosistem biasanya terdiri atas:
3)     Organisme autotrofik (memberi makan sendiri)
4)     Organisme heterotrofik (memakan yang lainnya)
Organisme heterotrofik adalah organisme yang berperan sebagai konsumen. Organisme heterotrofik terdiri atas 2 kelompok organisme, yaitu:
a)     Fagotrof
b)    Saprotrof
b.    Komponen abiotik
Komponen abiotik penyusun ekosistem adalah komponen tak hidup. Komponen abiotik yang utama meliputi suhu, cahaya, air, angin, serta batu dan tanah.
           

V.   Strategi Pembelajaran  :
Kegiatan
Waktu
Aspek  Life Skill yang Dikembangkan
I.   Pendahuluan
Motivasi   :  Pentingnya mempelajari masalah-masalah mengidentifikasi komponen ekosistem.
Prasyarat :  Siswa telah mempelajari materi kelas XI
II.  Kegiatan Inti
Guru        :  -  Memberikan informasi dan menyampaikan penjelasan tentang ekosistem dan komponen-komponen ekosistem.
                  -  Menjawab pertanyaan siswa dan pemberian tugas
Siswa      :  -  Menyimak apa yang diterangkan guru dengan baik
                  -  Menanyakan hal-hal yang belum jelas dan menyampaikan pendapat tentang materi yang diberikan guru.
III. Penutup
-   Membuat rangkuman
-   Uji kompetensi dan ulangan harian I
30’




320’















100’
Personal dan akademik




Personal dan akademik















Personal dan akademik

VI.  Media Pembelajaran :          
1.ICT
2.Carta
VII. Penilaian           : 
      A.   Jenis tagihan  :  Kuis
      B.   Tindak lanjut   :  -  Siswa dinyatakan berhasil jika tingkat pencapaiannya 65% atau lebih
                                    -  Memberikan program remidi untuk siswa yang tingkat pencapaiannya kurang dari 65%
                                    -  Memberikan program pengayaan untuk siswa yang tingkat pencapaiannya lebih dari 65%

VIII.      Sumber Bacaan  :           -           Buku paket IPA kelas XII
                                                      -           Buku-buku lain yang relevan



                                         

                                                                                                                             Banjarmasin, 15 Juli 2011

                                                                                                     Mengetahui
   Kepala Sekolah                                                                       Guru Mata Pelajaran




Drs. Johnny Manurung, MM                                       Hj. Masriah, S. Pd
Pembina
NIP. 19581015 198603 1 010                                            NIP. 19750226 200012 2001























































RENCANA PROGRAM  PEMBELAJARAN


Satuan Pendidikan        :  SMK NEGERI 3 BANJARMASIN
Mata Pelajaran              :  IPA
Kelas/Semester             :  XII/1
Materi Pokok                :  Interaksi komponen ekosistem
Metode                         :  Ceramah, diskusi, tanya jawab, penugasan
Kegiatan Belajar ke        :  2

I.    Standar Kompetensi         :
Memahami komponen ekosistem serta peranan manusia dalam menjaga keseimbangan lingkungan dan Amdal.

II.   Kompetensi Dasar :
Mengidentifikasi komponen ekosistem.

III.  Indikator:
1. Mendeskripsikan komponen ekosistem
2. Menjelaskan interaksi komponen ekosistem
3. Menjelaskan rantai makanan dan jaring-jaring makanan
4.  Menyebutkan bentuk interaksi antarkomponen  biotik
5.  Menyebutkan peran komponen biotik dan abiotik

IV.  Materi Pembelajaran      :    
3. Interaksi komponen-komponen ekosistem
b.Pengaruh lingkungan abiotik pada organisme
Untuk mendapatkan energi dan materi demi kelangsungan hidupnya, makhluk hidup bergantung pada komponen abiotik. Organisme produsen memerlukan energi cahaya, oksigen, karbon dioksida, air, dan garam-garam yang semuanya merupakan komponen lingkungan abiotik.
Dari produsen (organisme autotrof) materi dan energi diteruskan kepada organisme hetrotrof, mulai dari konsumen tingkat I dan seterusnya hingga sampai ke organisme pengurai yang pada akhirnya, materi dan energi akan kembali lagi ke lingkungan abiotik. Hal ini menunjukkan antara makhluk hidup dan lingkungan abiotiknya merupakan suatu sistem. Materi dan energi yang berasal dari lingkungan abiotik akan kembali ke lingkungan abiotik lagi. Pada ekosistem daratan, khususnya dalam komunitas tanah terdapat berbagai makhluk hidup yang memperoleh makanan dari tumbuhan mati dan bangkai hewan. Makhluk hidup tersebut antara lain burung bangkai, cacing, bakteri, dan jamur. Di dalam tanah terdapat berbagai macam bakteri dan jamur yang sangat berperan dalam pendauran hara anorganik dalam alam. Dalam proses penguraian bahan dari tumbuhan dan hewan yang mati, bakteri dan jamur dibantu oleh enzim. Apabila organisme-reganisme ini tidak ada maka dapat dibayangkan, yang terjadi adalah penumpukan bahan organik selama bertahun-tahun yang menyebabkan bahan mineral terperangkap sehingga bahan mineral penting dalam tanah akan habis. Akibat selanjutnya adalah tumbuhan tidak mampu memperoleh mineral yang dibutuhkan dan tidak mampu menghasilkan protoplasma baru lagi. Hal ini secara otomatis akan berpengaruh pada makhluk hidup yang lain.
Dari proses penguraian, organisme pengurai memperoleh makanan dan mengembalikan unsur-unsur penting dalam tanah dan air yang akan diserap oleh tumbuhan. Dengan demikian, kegiatan organisme pengurai ini mengakhiri suatu rantai makanan dan menyiapkan keadaan untuk dimulainya rantai yang lain.
Di daerah tropika, suhu dan kelembaban yang tinggi mempercepat kegiatan organisme pengurai dalam menghancurkan bahan organik sehingga bahan tersebut tidak banyak tertumpuk. Perpindahan materi dan energi dalam ekosistem dijelaskan dalam gambar berikut
c. Pengaruh organisme pada lingkungan abiotik
d.Saling mempengaruhi antara organisme dan faktor abiotik.
d.Rantai makanan dan jaring-jaring makanan
                Dalam suatu ekosistem, rantai-rantai makanan saling bertalian membentuk jaring-jaring makanan. Tanah banyak dihuni oleh mikroorganisme. Dalam tanah juga trdapat jaring-jaring makanan yang kompleks. Berikut adalah contoh jaring-jaring makanan yang ada di tanah


V.   Strategi Pembelajaran  :
Kegiatan
Waktu
Aspek  Life Skill yang Dikembangkan
I.   Pendahuluan
Motivasi   :  Pentingnya mempelajari masalah-masalah interaksi komponen ekosistem
Prasyarat :  Siswa telah mempelajari materi komponen penyusun ekosistem
II.  Kegiatan Inti
Guru        :  -  Memberikan informasi dan me-nyampaikan penjelasan tentang pengeruh lingkungan pada organisme, rantai makanan dan jarring-jaring makanan.
                  -  Menjawab pertanyaan siswa dan pemberian tugas
Siswa      :  -  Menyimak apa yang diterangkan guru dengan baik
                  -  Menanyakan hal-hal yang belum jelas dan menyampaikan pendapat tentang materi yang diberikan guru.
III. Penutup
-   Membuat rangkuman
-   Uji kompetensi dan ulangan harian I
30’







320’














100’
Personal dan akademik







Personal dan akademik














Personal dan akademik

VI.  Media Pembelajaran :          
1.ICT
2.Carta
VII. Penilaian           : 
      A.   Jenis tagihan  :  Kuis
      B.   Tindak lanjut   :  -  Siswa dinyatakan berhasil jika tingkat pencapaiannya 65% atau lebih
                                    -  Memberikan program remidi untuk siswa yang tingkat pencapaiannya kurang dari 65%
                                    -  Memberikan program pengayaan untuk siswa yang tingkat pencapaiannya lebih dari 65%
VIII.      Sumber Bacaan  :           -           Buku paket IPA kelas XII
                                                      -           Buku-buku lain yang relevan


                                                                                                                             Banjarmasin, 15 Juli 2011

                                                                                                     Mengetahui
   Kepala Sekolah                                                                       Guru Mata Pelajaran




Drs. Johnny Manurung, MM                                       Hj. Masriah, S. Pd
Pembina
NIP. 19581015 198603 1 010                                            NIP. 19750226 200012 2001






RENCANA PROGRAM PEMBELAJARAN


Satuan Pendidikan        :  SMK NEGERI 3 BANJARMASIN
Mata Pelajaran              :  IPA
Kelas/Semester             :  XII/1
Materi Pokok                :  Peran kompone biotik dan abiotik terhadap lingkungan
Metode                         :  Ceramah, diskusi, tanya jawab, penugasan
Kegiatan Belajar ke        :  3

I.    Standar Kompetensi         :
Memahami komponen ekosistem serta peranan manusia dalam menjaga keseimbangan lingkungan dan Amdal.

II.   Kompetensi Dasar :
Mengidentifikasi komponen ekosistem.

III.  Indikator:
1. Mendeskripsikan komponen ekosistem
2. Menjelaskan interaksi komponen ekosistem
3. Menjelaskan rantai makanan dan jaring-jaring makanan
4.  Menyebutkan bentuk interaksi antarkomponen  biotik
5.  Menyebutkan peran komponen biotik dan abiotik

IV.  Materi Pembelajaran      :    

1.     Bentuk interaksi komponen biotik
a.     Neutralisme
Populasi dalam ekosistem tidak terpengaruh dalam asosiasi dengan yang lain.
b.    Persaingan yang saling menghalang-halangi.
Suatu interaksi dalam suatu ekosistem, dimana antarpopulasi aktif saling menghalang-halangi.
c.     Persaingan penggunaan sumber daya
Dalam suatu ekosistem, tiap populasi mempunyai pengaruh merugikan pada populasi lain dalam perjuangannya memperoleh sumber yang persediannya dalam kekurangan.
d.    Amensalisme
Keadaan dimana satu populasi di ekosistem dihalang-halangi, sedangkan populasi lainnya tidak terpengaruh.
e.     Pemangsaan
Yaitu hubungan antar organisme dimana hewan memakan hewan lain. Hewan yang memakan hewan lain disebut sebagai pemangsa/predator (merupakan hewan pemakan daging/karnivora), sedangkan hewan yang dimakan disebut sebagai mangsa. Seekor predator memangsa hewan lain setelah menangkap atau membunuhnya.
f.     Mutualisme
Simbiosis mutualisme adalah suatu hubungan yang erat antara 2 jenis makhluk hidup dimana masing-masing individu menerima manfaat dari pasangannya. Contoh hubungan ini adalah kehidupan bersama antara bakteri penambat Nitrogen (Rhizobium) dengan tumbuhan Leguminoceae.
g.    Parasitisme
Yaitu hubungan antar organisme dimana organisme yang berperan sebagai parasit mendapat manfaat sedangkan inangnya mendapat kerugian. Parasit dapat bersifat di dalam (endoparasit) atau di luar (ektoparasit). Makhluk hidup ada yang bersifat parasit sejati, yaitu makhluk hidup yang sepenuhnya bergantung pada inangnya, sedangkan yang tidak bergantung sepenuhnya disebut dengan semiparasit.
Contoh hubungan semiparasit adalah hubungan antara benalu dengan pohon inangnya, baik pohon liar maupun tanaman budidaya, seperti coklat. Kebanyakan tumbuhan yang bersifat setengah parasit mempunyai akar yang tidak normal, tetapi beberapa Loranthaceae, seperti Phthirusa dan Dendropemon mempunyai akar yang mampu menembus tubuh inangnya (haustorium). Organisme parasit sejati disebut juga parasit sempurna atau parasit mutlak.
h.     Komensalisme
Yaitu hubungan antarorganisme dimana organisme satu mendapat manfaat sedangkan organisme lain tidak mendapat manfaat, tetapi juga tidak dirugikan. Contoh hubungan ini adalah antar ikan remora dengan ikan hiu. Ikan remora mendapat manfaat yaitu perlindungan dan sisa makanan, sedangkan ikan hiu tidak mendapatkan keuntungan dan kerugian.
i.      Protokooperasi
Hubungan antarorganisme ini adalah hubungan dimana organisme satu memperoleh keuntungan dengan adanya asosiasi itu, tetapi hubungan itu tidak merupakan suatu keharusan. Sebagai contoh hubungan kerbau dengan burung bangau
2.     Peran komponen biotik dan abiotik dalam kehidupan.
Komponen biotik mempunyai peran masing-masing dalam kehidupan. Tumbuhan sebagai produsen, berperan menyediakan energi bagi organisme lain lewat kemampuannya berfotosintesis, mengubah komponen anorganik yaitu karbon dioksida dan air dengan energi dari cahaya matahari menjadi komponen organik yaitu karbohidrat. Peran umum hewan sebagai organisme heterotrofik, berperan sebagai konsumen yang memperoleh energi dari organisme lain. Organisme ini menempati berbagai tingkatan trofik dalam rantai makanan.
Peran yang penting juga dimainkan oleh mikroba, yaitu jamur dan bakteri yang menguraikan bahan organik dari makhluk hidup yang telah mati menjadi komponen anorganik yang akan digunakan kembali oleh tumbuhan dan menjamin kelangsungan siklus kehidupan.

V.   Strategi Pembelajaran  :

Kegiatan
Waktu
Aspek  Life Skill yang Dikembangkan
I.   Pendahuluan
Motivasi   :  Pentingnya mempelajari masalah-interaksi dan peran komponen abiotik dan biotic terhadap lingkungan
Prasyarat :  Siswa telah mempelajari materi kelas interaksi komponen dalam ekosistem
II.  Kegiatan Inti
Guru        :  -  Memberikan informasi dan me-nyampaikan penjelasan tentang interaksi komponen biotic dan abiotik terhadap linghkungan.
                  -  Menjawab pertanyaan siswa dan pemberian tugas
Siswa      :  -  Menyimak apa yang diterangkan guru dengan baik
                  -  Menanyakan hal-hal yang belum jelas dan menyampaikan pendapat tentang materi yang diberikan guru.
III. Penutup
-   Membuat rangkuman
-   Uji kompetensi dan ulangan harian I
30’




320’















200’
Personal dan akademik




Personal dan akademik















Personal dan akademik

VI.  Media Pembelajaran :          
1.     ICT
2.     Carta
VII. Penilaian           : 
      A.   Jenis tagihan  :  Kuis
      B.   Tindak lanjut   :  -  Siswa dinyatakan berhasil jika tingkat pencapaiannya 65% atau lebih
                                    -  Memberikan program remidi untuk siswa yang tingkat pencapaiannya kurang dari 65%
                                    -  Memberikan program pengayaan untuk siswa yang tingkat pencapaiannya lebih dari 65%

VIII.      Sumber Bacaan  :           -           Buku paket IPA kelas XII
                                                      -           Buku-buku lain yang relevan



                                         

                                                                                                                             Banjarmasin, 15 Juli 2011

                                                                                                     Mengetahui
   Kepala Sekolah                                                                       Guru Mata Pelajaran




Drs. Johnny Manurung, MM                                       Hj. Masriah, S. Pd
Pembina
NIP. 19581015 198603 1 010                                            NIP. 19750226 200012 2001


1 komentar:

  1. tolong donk pak untuk kelas X dan XI di share
    klo gk kirim ke mail saya pak situmeanq@yahoo.com

    BalasHapus