Jumat, 26 November 2010

KESETIMBANGAN KIMIA/smk/sma kls 2

BAB 4
KESETIMBANGAN KIMIA

1.  Keadaan kesetimbangan
Dalam ilmu kimia dapat dibedakan menjadi 2 jenis reaksi yaitu:
-    Reaksi irreversibel adalah reaksi dimana zat-zat hasil reaksi tidak dapat bereaksi kembali untuk membentuk zat-zat pereaksi, disebut juga reaksi berkesudahan.
-    Reaksi reversibel adalah suatu reaksi dimana zat-zat hasil reaksi dapat bereaksi atau terurai kembali membentuk zat-zat pereaksi disebut juga reaksi bolak-balik atau reaksi dua arah.
Keadaan kesetimbangan adalah keadaan di mana dalam suatu reaksi laju reaksi ke kanan sama dengan laju reaksi ke kiri atau laju reaksi maju sama dengan laju reaksi balik.
Ciri-ciri kesetimbangan dinamis adalah:
1. Reaksi berlangsung terus-menerus dengan arah yang berlawanan.
2. Terjadi pada ruang tertutup, suhu, dan tekanan tetap.
3. Kecepatan reaksi ke arah produk (hasil reaksi) sama dengan kecepatan reaksi ke arah reaktan (zat-zat pereaksi).
4. Tidak terjadi perubahan makroskopis, yaitu perubahan yang dapat dilihat, tetapi terjadi perubahan mikroskopis, yaitu perubahan tingkat partikel (tidak dapat dilihat).
5. Setiap komponen tetap ada.
Berdasarkan fase zat kesetimbangan dibedakan menjadi dua, yaitu:
-    Kesetimbangan homogen adalah kesetimbangan yang fase zatnya sama.
1.  Kesetimbangan dalam sistem gas–gas
2.  Kesetimbangan dalam sistem larutan–larutan
-    Kesetimbangan heterogen adalah kesetimbangan yang fase zatnya berbeda.
1.  Kesetimbangan dalam sistem padat–gas
2.  Kesetimbangan dalam sistem padat–larutan
3.  Kesetimbangan dalam sistem larutan–padat–gas


2.  Pergeseran Kesetimbangan
Asas Le Chatelier “Apabila pada suatu sistem kesetimbangan dilakukan suatu aksi maka sistem akan melakukan reaksi sehingga pengaruh aksi tersebut menjadi sekecil mungkin”. Jadi kesetimbangan kimia akan bergeser apabila mendapat gangguan. Faktor-faktor yang dapat menggeser kesetimbangan adalah konsentrasi, tekanan, volume, dan suhu.
a.  Perubahan konsentrasi
Apabila dalam suatu kesetimbangan salah satu konsentrasi zat diperbesar maka kesetimbangan akan bergeser ke arah yang berlawanan dan sebaliknya apabila salah satu zat konsentrasinya dikurangi reaksi akan bergeser ke arah zat tersebut.
Jika di tambah maka bergeser dari zat ditambah, jika dikurangi bergeser ke arah zat yang dikurangi
b.  Perubahan tekanan dan volume
Perubahan tekanan dan volume hanya dapat menggeser kesetimbangan pada reaksi yang berfase gas dan mempunyai perbedaan koefisien reaksi antara ruas kiri (pereaksi) dengan ruas kanan (hasil reaksi).
Jika volume naik maka tekanan turun reaksi bergeser kearah jumlah koefisien yang besar dan jika volume turub maka tekanan naik reaksi bergesr ke arah jumlah koefisien yang kecil.
c.  Perubahan suhu
Apabila suhu dinaikkan kesetimbangan akan bergeser ke arah reaksi yang menyerap kalor (endoterm atau ΔH = + ) dan apabila suhu diturunkan kesetimbangan akan bergeser ke arah reaksi yang melepaskan kalor (eksoterm atau ΔH = - )
Contoh :
Apa yang terjadi pada reaksi :  2A  +  B  Û C  +  D   DH = - x, jika:
a. suhu dinaikkan
b. konsentrasi D dikurangi
c. volume ditambah
d. tekanan dinaikkan
Jawaban :
a. Kiri, karena reaksi akan bergerak ke arah endoterm DH = +
        (ingat reaksi diatas adalah reaksi eksoterm, kebalikannya endoterm)
b. kanan, karena reaksi akan bergerak kearah zat yang berkurang.
c. Kiri, reaksi akan bergerak ke arah koefisien lebih besar
        ( kiri = 2 + 1 =3, kanan = 1 + 1 = 2, jadi kiri > kanan)
d. kanan, reaksi akan bergerak ke arak koefisien lebih kecil

LATIHAN
1. Sebutkan apa yang terjadi jika pada kesetimbangan dipengaruhi oleh :
a. suhu naik atau suhu turun
b. konsentrasi pereaksi ditambah atau dikurangi
c. volume tempat reaksi diperbesar atau diperkecil
d. tekanan ditambah atau dikurangi

2. Pembuatan NH3 menurut proses Haber dengan persamaan reaksi :
N2 (g) + 3H2 (g) Û 2NH3 (g) ΔH = –188,19 Kj
Ke arah mana reaksi bergerak dan jelaskan, jika :
a. konsentrasi H2 ditambah
b. konsentrasi NH3 dikurangi
c. konsntrasi N2 dikurangi
d. suhu reaksi diturunkan
e. volume raksi diperbesar
f. tekanan reaksi ditambah
3. Pembuatan asam sulfat menurut proses kontak memakai persamaan reaksi :
2SO2 (g) + O2 (g) Û 2SO3   (g) ΔH = + 200  Kj
Ke arah mana reaksi bergerak dan jelaskan, jika :
a. konsentrasi SO2 ditambah
b. konsentrasi SO3 dikurangi
c. konsntrasi O2 dikurangi
d. suhu reaksi diturunkan
e. volume raksi diperkecil
f. tekanan reaksi ditambah


3. Tetapan Kesetimbangan Konsentrasi (Kc)

Menurut Cato Guldberg dan Waage, pada suhu tetap, harga tetapan kesetimbangan akan tetap. Hukum Cato Guldberg dan Waage berbunyi: “Dalam keadaan kesetimbangan pada suhu tetap, maka hasil kali konsentrasi zat-zat hasil reaksi dibagi dengan hasil kali konsentrasi pereaksi yang sisa di mana masing-masing konsentrasi itu dipangkatkan dengan koefisien reaksinya adalah tetap.” Bahasan mengenai tetapan kesetimbangan yang disebut tersebut sebagai hukum kesetimbangan.
a. Kesetimbangan Homogen
Untuk reaksi kesetimbangan:
a A (g) + b B (g) c C (g) + d D (g)
maka tetapan kesetimbangan:    
Kc adalah konstanta atau tetapan kesetimbangan konsentrasi yang harganya tetap selama suhu tetap.
 [A], [B], [C], dan [D] adalah konsentrasi zat A, B, C, dan D (satuan M (molaritas) atau mol/liter).

b.  Kesetimbangan Heterogen
Pada reaksi heterogen yang diperhitungkan adalah:
1)  Untuk campuran gas dengan padat yang diperhitungkan adalah gas.

a A (s) + b B (g) c C (s) + d D (g)
2)  Untuk campuran larutan dengan padat yang diperhitungkan adalah larutan.
a A (aq) + b B (s) c C (s) + d D (aq)
Contoh :
Tentukan persamaan tetapan kesetimbangan untuk reaksi berikut ?
1. N2(g) + 3H2(g) Û 2NH3(g)
2. 2SO3(g) Û 2SO2(g) + O2(g)
3. BiCl3(aq) + H2O(l) Û BiOCl(s) + 2HCl(aq)
Jawab :
1. N2(g) + 3H2(g) Û 2NH3(g)                Homogen yaitu fase gas
                   Kc =
2. 2SO3(g) Û 2SO2(g) + O2(g)               Homogen yaitu fase gas
Kc =
3. BiCl3(aq) + H2O(l) Û BiOCl(s) + 2HCl(aq) 
Heterogen ambil yang mempunyai fase gas atau aq
Kc =

LATIHAN
Tentukan rumus tetapan kesetimbangan berikut :
1.  2H2 (g)  +  O2 (g) Û 2H2O (g)
2.  2CO2 (g) Û 2CO (g) + O2 (g)
3.  C (s) + O2 (g) Û CO2 (g)
4.  H2CO3 (l) Û H2O (l) + CO2 (g)
5.  NH4OH (l) Û NH3 (g) + H2O (l)
6.  2BaO2(s) Û O2(g) + 2 BaO (s)

Menentukan Pereaksi atau Hasil reaksi dalam reaksi kesetimbangan konsentrasi dan harga Kc (Tetapan kesetimbangan konsentrasi)
Contoh :
1 mol gas NH3 dimasukan pada wadah 2 liter, mengalami kesetimbangan seperti reaksi berikut :
2NH3(g) Û N2(g) + 3H2(g)
Jika pada saat kesetimbangan didapat 0,2 mol gas N2, tentukan :
a. mol NH3 pada saat setimbang
b. mol H2 pada saat setimbang
c. tetapan kesetimbangan konsentrasi (Kc)

Jawab :

2 NH3

N2
3 H2
M
1

-
-
R
2/1 x 0,3 = 0,6

0,3
0,9
S
1-0,6 = 0,4

0,3
3/1x 0,3 = 0,9
a. mol NH3 pada saat setimbang = 0,4
b. mol H2 pada saat setimbang = 0,9
c. tetapan kesetimbangan konsentrasi (Kc)
Konsentrasai zat pada saat setimbang:
           [NH3] =  =
           [N2] =  =
[H2] =  =
Rumus tetapan dari reaksi :
Kc =  == 0,76


LATIHAN
1. Pembuatan NH3 menurut proses Haber dengan persamaan reaksi :
N2 (g) + 3H2 (g) Û 2NH3 (g)
Jika pada awal dimasukkan 2 mol N2 dan 5 mol H2 pada suatu wadah 1 liter, dan pada saat kesetimbangan didapat 2 mol NH3, tentukan :
a. mol N2 pada saat setimbang
b. mol H2 pada saat setimbang
c. tetapan kesetimbangan konsentrasi
2.  Pada suatu wadah 3 liter dimasukkan 5 mol gas SO3 sampai mencapai kesetimbangan,  pada saat setimbang di dapat 2 mol O2. Persamaan reaksinya :
2SO3 (g) Û   2SO2 (g) + O2 (g)
Tentukan :
a. mol SO2 pada saat setimbang
b. mol SO3 pada saat setimbang
c. tetapan kesetimbangan konsentrasi

 4.    Tetapan Kesetimbangan Tekanan Parsial (Kp)
Pada reaksi kesetimbangan yang berfasa gas harga tetapan kesetimbangan dapat dinyatakan berdasarkan tekanan parsial gas. Secara umum berlaku:
Reaksi:
m A(g) + n B(g) s C(g)  +  t D(g)
Kp =
Kp  = tetapan kesetimbangan tekanan gas
PA  = tekanan parsial gas A (atm)                                          
PC  = tekanan parsial gas C (atm)
PB  = tekanan parsial gas B (atm)                                           
PD  = tekanan parsial gas D (atm)
   P A = Parsial gas A = x P total
     P C = Parsial gas C =  x P total
5.  Hubungan antara Kp dan Kc
Kp  =  Kc(RT)n
Keterangan:
                   R  = tetapan gas (0,082)        T = suhu mutlak (K)
                   n  =  jumlah koefisien ruas kanan – jumlah koefisien ruas kiri
                        = c – (a + b)
Contoh :
Pada suatu wadak terdapat kesetimbangan antara H2, O2 dan H2O yang mempunyai tekanan total 5 atm dengan reaksi kesetimbangan :
         2H2  (g)  +  O2  (g)  Û 2H2O   (g)
Suhu wadah tersebut adalah 270 C.
Tentukan :
a. tekanan parsial gas H2
b. tekanan parsial gas O2
c. tekanan parsial gas H2O
d. tetapan kesetimbangan tekanan parsial (Kp)
e. tetapan kesetimbangan konsentrasi
Jawab  :
a. tekanan parsial gas H2
   P H2 =  x P total =
b. tekanan parsial gas O2
   P O2 =  x P total =
c. tekanan parsial gas H2O
         P H2O =  x P total =
d. tetapan kesetimbangan tekanan parsial (Kp)
Rumus Kp :
Kp =                  =
e. tetapan kesetimbangan konsentrasi
         T = 270 C = 27 + 273 =300 K
         R = 0,082                   D n = 2 – (2 + 1) = 1
         Rumus hubungan Kp dan Kc:
Kp  =  Kc(RT)n
1   =  Kc ( 0,082 x 300)1
1   = Kc x 24,6
Kc  = = 0,04
LATIHAN 
1.  Pada tabung gas yang tekanan totalnya 6 atm terdapat kesetimbangan :
3 H2 (g) + N2 (g) Û 2NH3 (g)
Jika suhu wadah itu 250C, tentukan :
a. tekanan parsial gas H2
b. tekanan parsial gas N2
c. tekanan parsial gas NH3
d. tetapan kesetimbangan tekanan parsial (Kp)
e. tetapan kesetimbangan konsentrasi
2.  Pada wadah yang berisi gas dalam kesetimbangan :
                  2SO2    + O2   Û  2 SO3
Tekanan parsial  SO3 yaitu 0,8 atm. Hitunglah :
    a. Tekanan parsial O2
b. Tekanan parsial SO2
    b. Tetapan kesetimbangan tekanan parsial
    c.  Tetapan kesetimbangan konsentrasi jika R = 0,082 dan suku 270C.

     Derajat Disosiasi
Derajat disosiasi adalah perbandingan mol zat terurai dengan mol zat mula-mula.
Catatan: 0 1
  = 0 (tidak terdisosiasi)
  = 1 terdisosiasi sempurna

6. Kesetimbangan dalam industri
a.  Pembuatan asam sulfat (H2SO4)
Salah satu cara pembuatan asam sulfat melalui proses industri dengan produk yang cukup besar  adalah dengan proses kontak. Bahan yang digunakan pada proses ini adalah belerang dan melalui proses berikut.
1)  Belerang dibakar di udara, sehingga bereaksi dengan oksigen dan menghasilkan gas belerang dioksida.
2)  Belerang dioksida direaksikan dengan oksigen dan dihasilkan belerang trioksida.
     SO2(g) + O2(g) Û SO3(g)
3)  SO3 yang dihasilkan, kemudian dipisahkan, dan direaksikan dengan air untuk menghasilkan asam sulfat.
     SO3(g) + H2O(l)Û H2SO4(aq)
4)  Reaksi tersebut berlangsung hebat sekali dan menghasilkan asam sulfat yang sangat      korosif. Untuk mengatasi hal ini, gas SO3 dialirkan melalui menara yang di dalamnya terdapat aliran H2SO4 pekat, sehingga terbentuk asam pirosulfat (H2S2O7) atau disebut “oleum”. Asam pirosulfat direaksikan dengan air sampai menghasilkan asam sulfat.
     SO3(g) + H2SO4(g)Û H2S2O7(aq)
     H2S2O7(aq) + H2O(l) Û 2 H2SO4(l)
b.  Pembuatan amoniak (NH3)
Dalam industri pembuatan amoniak dilakukan dengan proses Haber-Bosch menurut reaksi
N2(g) + 3H2(g) Û 2NH3(g)  = –92 KJ
Untuk setiap 1 mol gas nitrogen dan 3 mol gas hidrogen dihasilkan 2 mol gas amonia. Reaksi ke kanan bersifat eksoterm. Reaksi eksoterm lebih baik terjadi jika suhu diturunkan, sehingga reaksi bergeser ke kanan menghasilkan amonia makin besar. Jadi kondisi optimum untuk produksi NH3 adalah tekanan tinggi dan suhu rendah.  Salah satu cara untuk meningkatkan reaksi adalah dengan menggunakan katalis

Tidak ada komentar:

Posting Komentar